Jumat, 02 Oktober 2015

CIRI, UNSUR dan TEORI ORGANISASI


CIRI, UNSUR dan TEORI ORGANISASI

 

1. Organisasi Menurut Stoner

 Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

 

2. Organisasi Menurut James D. Mooney

 Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

 

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard

 Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

 

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

Pengertian Pengorganisasian.

 Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

 

Pengertian Struktur Organisasi

 Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

 

2. CIRI-CIRI ORGANISASI

 Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.

 

Adapun ciri-ciri organisasi:

 – Mempunyai tujuan & sasaran

 – Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati

 – Adanya kerja sama dari sekelompok orang

 – Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang

 

3. UNSUR-UNSUR ORGANISASI

 Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

 Man

Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

 

Kerjasama

 Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

 

Tujuan Bersama

 Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).

 

Peralatan (Equipment)

 Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

 

Lingkungan (Environment)

 Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.

 

4. TEORI ORGANISASI

 TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.

 Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.

 Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.

 TEORI ORGANISASI KLASIK

 Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.

 Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :

 

a.  Teori birokrasi :

 dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.

 

b.  Teori administrasi :

  dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.

 

c.  Manajemen ilmiah :

 dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

 

TEORI ORGANISASI NEOKLASIK

 Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.

 Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:

 a.  Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.

 b.  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.

 c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

 TEORI ORGANISASI MODERN

 Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang

 dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya,  dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan

 

Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

 Menurut saya sebagai mahasiswa, organisasi merupakan sekumpulan orang  yang tergabung dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama.

 Mungkin pada sebagian orang berfikir ikut organisasi di lingkungan kampus tidak terlalu penting karena mengganggu pelajaran kuliah dan pada akhirnya akan menjadi mahasiswa abadi.

 Hmm. Tidak juga. Tergantung dari kita masing-masing bisa mengatur waktu atau tidak? dan itu dia pembelajarannya. Mengatur Waktu.

 Di suatu organisasi anda akan mendapatkan softskill yang tidak didapat dibangku perkuliahan. Softskill inilah yang menjadi mendamping hardskill (kemampuan akademik) Anda saat Anda tamat kuliah. Jadi organisasi sangat penting untuk seorang mahasiswa dalam membentuk karakter dan kepribadiannya. Tak usah khawatir mengenai mata kuliah dikampus. Jika Anda sudah biasa bagi waktu, keduanya antara kuliah dan organisasi akan dapat berjalan beriringan.

 

 

Peran organisasi mahasiswa pada karakter mahasiswa tentu sangat berpengaruh sebab dalam organisasi mahasiswa dapat mengapresiasikan dirinya dalam berkomunikasi dengan orang lain, mahasiswa dapat mengaktualisasikan dirinya, mahasiswa dapat berpikir kritis dalam menyikapi permasalahan yang ada, serta mahasiswa dapat membangun karakter kepemimpinannya.

 

Sumber:

 

http://hmti.wordpress.com/2008/02/22/definisi-dan-pengertian-organisasi/

 

http://maliqren.wordpress.com/2011/11/27/ciri-ciri-organisasi/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar